Rabu, 28 September 2011

Mengenal penyakit Mimisan (Epistaksis)

Mengenal penyakit Mimisan (Epistaksis) pada anak. Mimisan atau dalam bahasa kedokterannya disebut Epistaksis merupakan gejala yang sangat sering dijumpai pada anak anak, walau demikian banyak orang tua yang ketakutan dan bingung bila anaknya kedapatan sedang mimisan. Mimisan sendiri bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit, itu artinya mimisan bisa terjadi karena bermacam sebab dari yang ringan sampai yang berat. Mimisan merupakan gejala keluarnya darah dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain dari tubuh. Kelainan lokal dapat berupa trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh, terpukul, benda asing di hidung, dan iritasi gas yang merangsang.

Sebab lokal yang lain adalah infeksi hidung dan organ sekitarnya, tumor baik yang jinak maupun ganas, perubahan lingkungan yang mendadak misalnya perubahan tekanan atmosfir yang mendadak pada penerbang dan penyelam, benda asing yang masuk ke hidung tanpa permisi, dan penyebab yang lain yang belum diketahui dengan pasti. Sedangkan kelainan di bagian tubuh yang lain yang bisa menyebabkan mimisan antara lain, penyakit jantung dan pembuluh darah seperti tekanan darah tinggi dan kelainan pembuluh darah, kelainan darah seperti turunnya kadar trombosit, gangguan pembekuan darah, leukimia. Kelainan lain yang menyebabkan mimisan yaitu, infeksi seluruh tubuh seperti demam berdarah, gangguan hormonal dan kelainan bawaan.

Memang penyebab mimisan seperti yang dijabarkan di atas sangat banyak dan kompleks, baik yang merupakan penyebab yang ringan (tidak memerlukan penanganan lebih lanjut) maupun yang merupakan penyebab yang berat alias harus mendapatkan penanganan khusus. Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan yang cermat pada pasien dengan mimisan untuk diobati dengan cermat dan tepat.

Penanganan ketika terjadi Mimisan

Prinsip penanganan mimisan ada tiga yaitu menghentikan perdarahan, mencegah komplikasi dan mencegah terulangnya mimisan. Untuk perdarahan yang ringan, menghentikan perdarahan dapat dilakukan dengan menekan kedua cuping hidung ke tengah selama beberapa menit. Untuk perdarahan yang hebat dan penghentian perdarahan dengan menekan cuping hidung gagal maka pasien perlu segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan mimisan adalah syok dan anemia. Kedua komplikasi ini terjadi akibat perdarahan yang banyak yang tidak tertanggulangi atau terlambat mendapatkan penanganan. Komplikasi yang lain adalah turunnya tekanan darah akibat dari kehilangan darah yang banyak.

Tidak usah khawatir, menurut para ahli 90 persen mimisan akan berhenti sendiri dengan segera, sedangkan yang 10 persen memerlukan tindakan khusus. Asal tidak terlambat mendapatkan penanganan maka komplikasi yang berat tidak terjadi. (Sumber : kalukubodoa.blogspot.com).

Oke demikian artikel mengenai mengenal penyakit mimisan pada anak, mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Salam,




Senin, 26 September 2011

Teknik SEO On page

Teknik SEO On Page. Teknik SEO On Page adalah salah satu teknik optimasi web atau blog dengan cara mengoptimalkan kualitas konten web/blog (apa yang tampak dihalaman web/blog kita), sehingga website kita tidak hanya disukai oleh pembaca, akan tetapi juga disenangi oleh search engine seperti google, yahoo, dan bing. Banyak para blogger menyarankan anda untuk lebih memperhatikan dan memprioritaskan teknik SEO On Page ini sebelum anda melakukan teknik SEO Off Page. Tanpa teknik SEO On Page yang bagus, maka percuma saja anda menanam backlink ke mana-mana. Apalagi saat ini search engine macam google dan yahoo sangat memperhatikan kualitas konten blog kita. Selengkapnya mengenai alasan mengapa teknik SEO On Page ini.

Berikut ini 7 teknik optimasi SEO on page pada blog atau web :
1. Nama Domain Yang Benar (relevan)
Sebelum anda memutuskan membuat blog, sebaiknya anda putuskan dahulu akan membahas tentang apa blog anda nantinya. Karena ini akan mempengeruhi nama domain yg anda pilih. Sebuah domain yang baik adalah domain yang memilki keyword di dalamnya. Saya ambil contoh : jika blog anda membahas tentang situs pasang iklan gratis, maka sebaiknya domain anda seperti ini www.bursaiklan.net   atau www.tentangiklan.com

2. Title Tag, Meta Description, dan Meta Keyword
Di dalam penulisan Title Tag, Meta Description, dan Meta Keyword Anda juga harus memasukkan keyword di dalamnya agar lebih kuat dalam search engine. namun jangan berlebihan dalam memasukkan keywordnya karena akan dianggap spam.

3. Bentuk URL Artikel atau Permalink
Optimasi ini mungkin juga perlu kita lakukan, karena mempersingkat URL dan memperjelas apa yang akan kita bidik keywordnya. Dalam penulisan ini sebaiknya strukturnya seperti ini   www.rajavirtual.com/ %post_name%.html    atau bisa juga    www.rajavirtual.com %post_name%/, tergantung selera.

4. Penggunaan Tag H1, H2, H3
Dalam menulis artikel sebaiknya anda menggunakan tag H1, H2, H3 agar search engine lebih jelas dalam menulusurinya, atau setidak-tidaknya dalam artikel harus mengandung tag H1 karena itu sangat penting.

5. Penggunaan Image Alt Text
Robot google tidak bisa menulusuri dan mengenali gambar, cara untuk mengakalinya kita bisa menggunakan tag Image Alt Text dengan kata keyword yang kita bidik.

6. Tag DoFollow
Sebaiknya di dalam artikel anda menggunakan rel DoFollow agar antara artikel satu dengan artikel lain saling terkait. ini akan memberikan backlink dalam artikel lain.  biasa kita internal link.

7. Bold, Italicize dan Underline
Kata kunci utama harus anda beri bold, italicize dan underline untuk memperkuat nilai dari kata kunci utama tersebut. Jadi minimal harus ada tiga kata kunci utama pada artikel anda. Khususnya pada paragraf pertama.
(Sumber : www.rajavirtual.com)
Ok demikian artikel mengenai teknik seo onpage yang dapat saya tulis sebagai arsip di blog saya dan mudah-mudahan bermanfaat!!


Daftar blog dofollow terbaru

Berikut ini daftar blog / web dofollow terbaru barangkali anda mencari blog dofollow untuk menambah backlink blog anda karena dengan berkomentar di blog dofollow maka blog kita berpotensi untuk mendapatkan Pagerange dan trafik yang baik. Ok sekarang langsung saja silakan copy daftar blog dofollow terbaru di bawah ini yang ingin anda kunjungi, tapi saya berpesan agar anda berkomentar yang sopan dan relevan dengan isi posting,

http://marsudiyanto.info
http://www.klipang.com
http://www.belajarngeblog.com/
http://ahyari.com/
http://abdulroqib.blogspot.com
http://adabisnis.com/
http://abidinblog.blogspot.com
http://abulamedia.com
http://apipuzi.blogspot.com
http://beha-titi.blogspot.com/
http://blogsukadi.blogspot.com/
http://www.bewegaleri.com
http://cah-cikrik.blogspot.com
http://cendrawasih11.blogspot.com
http://devit1104.blogspot.com
http://dudijaya.blogspot.com/
http://endarfitrianto.blogspot.com/
http://subagya.blogspot.com
http://www.seosaint.co.cc/
http://id.latuminggi.com
http://filegratis2u.blogspot.com
http://hapebewe.blogspot.com
http://infokomp2008.blogspot.com
http://jemput-rizki.blogspot.com
http://kursusblog-smansapati.blogspot.com
http://liat-liat-aku.blogspot.com
http://linktea.blogspot.com
http://www.kucoba.com
http://marsudiyanto.blogspot.com
http://e-je.blogspot.com
http://www.sectoredwin.net
http://jembelisme.blogspot.com
http://komunitaskami.com
http://muliardybanun-online.com
http://pinrangworld.blogspot.com
http://ratnarespati.com/
http://www.rizkyzone.com
http://ruang-ihsan.blogspot.com
http://ravatar.blogspot.com
http://red-gear.blogspot.com/
http://sony_kuda.blogspot.com/
http://www.tutorialblogging.co.cc/
http://www.aliyusrie.com/
http://manajemenemosi.blogspot.com
http://andreasandre.net/
http://www.blogbudiarjo.co.cc
http://modifblogmu.blogspot.com/
http://www.tergaptek.com/
http://echabintangtimur.blogspot.com
http://neodmarco.blogspot.com/
http://www.rumah-blogger.com
http://pabriktea.blogspot.com
http://om-m4can.blogspot.com
http://numb3rblog.blogspot.com
http://khamardos.blogspot.com
http://www.blogguebo.com
http://www.shalimow.com
http://jimmykurniaindradjaya.com
http://mesinwaktu.com
http://eosmate.blogspot.com
Ok demikian daftar blog dofollow terbaru yang dapat saya share, bagi yang menambahkan list blog dofollow silahkan isi komentar, mudah-mudahan bermanfaat!!


Selasa, 20 September 2011

Pengertian KTSP

Pengertian / definisi KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP. Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:
  • kerangka dasar dan struktur kurikulum,
  • beban belajar,
  • kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan, dan
  • kalender pendidikan.
SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain, pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan kebutuhan masyarakat. (Sumber : id.wikipedia.org)
Sedangkan menurut Muhammad Joko Susilo, 2006: 11 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah. KTSP ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten yang cerdas dalam mengembangkan identitas budaya dan bangsanya. Kurikulum ini dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar, mengembangkan integritas sosial serta membudayakan karakter nasional. Juga untuk memudahkan guru dalam menyajikan pengalaman belajar yang sejalan dengan prinsip-prinsip belajar sepanjang hayat yang mengacu pada empat pilar UNESCO .

Demikian sekilas mengenai pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP, mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca!! 






Jumat, 16 September 2011

Honda CBR terbaru 2012

Honda CBR terbaru 2012. Bagi para pecinta sepeda motor sport, Honda siap-siap dengan kehadiran varian terbaru, Honda CBR Fireblade 2012. Detail foto pertama dari Fireblade ini sudah beredar luas di situs jejaring sosial Facebook.

Seperti yang tertulis di laman Motorcyclenews, Jumat 19 Agustus 2011, dari detail tersebut terlihat ada yang baru dari desain bodi motor yang terkesan kaku. Motor ini menganut Big Piston Forks, dengan fitur anyar lainnya adalah suspensi belakang, speedometer baru dilengkapi jam, dan bobot ban yang lebih ringan.

Namun, para penggemar setia Honda CBR harus kecewa setelah dikonfirmasi motor ini belum menggunakan spek mesin V4. Mesin dengan modal 1000cc ini terlihat sama dengan model sebelumnya atau Fireblade 2011. Selain itu, tidak ada tanda-tanda dari adanya kontrol traksi motor. Pada tombol gear, belum tersedia tombol ekstra dan tidak ada juga indikasi bahwa rival dari S1000RR ini memiliki fitur elektronik lainnya. Sayangnya, kuda besi ini tidak memiliki cincin sensor kecepatan pada roda. Belum ada kejelasan kapan motor bergaya agresif dan gagah ini di-launching resmi oleh Honda. (art) (sumber : otomotif.vivanews.com)

Ok demikian sekilas tentang produk terbaru Honda CBR 2012, mudah-mudahan bermanfaat!!

KAWASAKI NINJA 250 terbaru

KAWASAKI NINJA 250 terbaru. Produsen sepeda motor asal Jepang Kawasaki, melalui divisi Amerika Serikat, menginformasikan mengenai Kawasaki Ninja yang akan hadir di tahun 2012 akan kehilangan huruf "R". Namun yang menjadi pertanyaan banyak orang, kenapa Kawasaki Ninja 250 yang akan hadir tanpa menggunakan huruf "R". Divisi Kawasaki di Amerika Serikat menjelaskan untuk Ninja 250R dibeberapa Negara lainnya memiliki nama lain, seperti EX250, GPX-250 dan ZZR-250. Jadi Fungsi untuk pemakaian huruf "R" atau supersport hanya untuk membedakan dengan model street bike. Seperti, Kawasaki Ninja 650R dan Ninja 400R yang merupakan jenis supersport.

Kawasaki Ninja 250 yang diproduksi untuk tahun 2012 tanpa menggunakan huruf "R" akan memiliki spesifikasi sama persis dengan Kawasaki Ninja 250R tahun 2011. Seperti yang terlansir di Motorcycle.com baru-baru ini. Produk yang terbaru ini akan tetap menggunakan mesin 249cc, dengan dua silinder, dan transmisi 6-percepatan. Masih menggunakan karburator Keihin CVK30, tidak injeksi seperti kompetitornya.






Jumat, 09 September 2011

Pengertian karya tulis ilmiah

BlogHipniRohmanPengertian karya tulis ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi suatu pembahasan ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan. Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut :
  • Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang teliah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
  • Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
  • Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.
Dari berbagai macam pengertian karya tulis ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam makalah ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.

Karya ilmiah harus ditulis secara jujurdan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang normatif.berdasarkan hal semacam ini, jelas bahwa sebuah tulisan yang disebut sebagai karya ilmiah harus memiliki persyaratan-persyaratan khusus, seperti yang disebutkan Brotowidjojo yang ditulis oleh Yunita T. Winarto Dkk, dalam bukunya karya ilmiah sosial, bahwa karya ilmiah memiliki syarat- syarat sebagai berikut:
  1. Menyajikan fakta secara objektif
  2. Mengemukakan segala uraian secara kejujuran
  3. Disusun secara sistematis
  4. Cenderung bersifat induktif.
  5. Bertolak dari hipotesis tertentu.
  6. Menghindari tindakan yang manifilatif .
  7. Bersifat ekspositiris maupun argumentative
Untuk memperjelas jawaban ilmiah terhadap permasalahan atau pertanyaan yang ada dalam suatu penelitian, penulisan karya ilmiah harus menggali khazanah pustaka, guna melengkapi teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan permasalahan yang ingin dijawabnya. untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal membaca dam mencatat konsep-konsep serta teori-teori yang mendukung karya ilmiahnya tersebut.

Ok demikian artikel mengenai pengertian / definisi karya tulis ilmiah yang dapat saya share yang dirangkum dari beberapa sumber, mudah-mudahan artikel pengertian karya tulis ilmiah ini bisa bermanfaat bagi pembaca!!
Salam




Kamis, 08 September 2011

Sejarah pendidikan Indonesia

BlogHipniRohman - Sejarah pendidikan di Indonesia. Dalam masyarakat Indonesia sebelum masuk kebudayaan Hindu, pendidikan diberikan langsung oleh orang tua atau orang tua-orang tua dari masyarakat setempat mengenai kehidupan spiritual moralnya dan cara hidup untuk memenuhi perekonomian mereka. Masuknya dan meluasnya kebudayaan asing yang dibawa ke Indonesia telah diserap oleh Bangsa Indonesia melalui masyarakat pendidikannya. Lembaga Pendidikan itu telah menyampaikan kebudayaan tertulis dan banyak unsur-unsur kebudayaan lainnya.

Sejarah pendidikan di Indonesia dimulai pada zaman berkembangnya satu agama di Indonesia. Kerajaan-kerajaan  Hindu di Pulau Jawa, Bali dan Sumatera yang mulai pada abad ke-4 sesudah masehi itulah tempat mula-mula ada pendidikan yang terdapat di daerah-daerah itu. Dapat dikatakan, bahwa lembaga-lembaga pendidikan dilahirkan oleh lembaga-lembaga agama dan  mata pelajaran yang tertua adalah pelajaran tentang agama. Tanda-tanda mengenai adanya kebudayaan dan peradaban Hindu tertua ditemukan pada abad ke-5 di daerah Kutai (Kalimantan). Namun demikian gambaran tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan di Indonesia didapatkan dari sumber-sumber Cina kurang lebih satu abad kemudian.

Ada 2 macam sistem pendidikan dan pengajaran Islam di Indonesia :

Pendidikan di Langgar
Di setiap desa di Pulau Jawa terdapat tempat beribadah dimana umat Islam dapat melakukan ibadanya sesuai dengan perintah agamanya. Tempat tersebut dikelola oleh seorang petugas yang disebut amil, modin atau lebai (di Sumatera). Petugas tersebut berfungsi ganda, disamping memberikan do’a pada waktu ada upacara keluarga atau desa, dapat pula berfungsi sebagai guru agama.

Pendidikan di Pesantren
Dimana murid-muridnya yang belajar diasramakan yang dinamakan pondok-pondok tersebut dibiayai oleh guru yang bersangkutan ataupun atas biaya bersama dari masyarakat pemeluk agama Islam. Para santri belajar pada bilik-bilik terpisah tetapi sebagian besar waktunya digunakan untuk keluar ruangan baik untuk membersihkan ruangan maupun bercocok tanam.

Pendidikan Pada Abad Ke Dua Puluh Jaman Pemerintahan Hindia Belanda dan Pendudukan. Di kalangan orang-orang Belanda timbul aliran-aliran untuk memberikan kepada pendudukan asli bagian dari keuntungan yang diperoleh orang Eropa (Belanda) selama mereka menguasai Indonesia. Aliran ini mempunyai pendapat bahwa kepada orang-orang Bumiputera harus diperkenalkan kebudayaan dan pengetahuan barat yang telah menjadikan Belanda bangsa yang besar. Aliran atau paham ini dikenal sebagai Politik Etis (Etische Politiek). Gagasan tersebut dicetuskan semula olah Van Deventer pada tahun 1899 dengan mottonya “Hutang Kehormatan” (de Eereschuld). Politik etis ini diarahkan untuk kepentingan penduduk Bumiputera dengan cara memajukan penduduk asli secepat-cepatnya melalui pendidikan secara Barat.

Dalam dua dasawarsa semenjak tahun 1900 pemerintah Hindia Belanda banyak mendirikan sekolah-sekolah berorientasi Barat. Berbeda dengan Snouck Hurgronje yang mendukung pemberian pendidikan kepada golongan aristokrat Bumiputera, maka Van Deventer menganjurkan pemberian pendidikan Barat kepada orang-orang golongan bawah. Tokoh ini tidak secara tegas menyatakan bahwa orang dari golongan rakyat biasa yang harus didahulukan tetapi menganjurkan supaya rakyat biasa tidak terabaikan. Oleh karena itu banyak didirikan sekolah-sekolah desa yang berbahasa pengantar bahasa daerah, disamping sekolah-sekolah yang berorientasi dan berbahasa pengantar bahasa Belanda. Yang menjadi landasan dari langkah-langkah dalam pendidikan di Hindia Belanda, maka pemerintah mendasarkan kebijaksanaannya pada pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
  • Pendidikan dan pengetahuan barat diterapkan sebanyak mungkin bagi golongan penduduk Bumiputera untuk itu bahasa Belanda diharapkan dapat menjadi bahasa pengantar di sekolah-sekolah
  • Pemberian pendidikan rendah bagi golongan Bumiputera disesuaikan dengan kebutuhan mereka
Atas dasar itu maka corak dan sistem pendidikan dan persekolahan di Hindia Belanda pada abad ke-20 dapat ditempuh melalui 2 jalur tersebut. Di satu pihak melalui jalur pertama diharapkan dapat terpenuhi kebutuhan akan unsur-unsur dari lapisan atas serta tenaga didik bermutu tinggi bagi keperluan industri dan ekonomi dan di lain pihak terpenuhi kebutuhan tenaga menengah dan rendah yang berpendidikan.

Tujuan pendidikan selama periode kolonial tidak pernah dinyatakan secara tegas. Tujuan pendidikan antara lain adalah untuk memenuhi keperluan tenaga buruh untuk kepentingan kaum modal Belanda. Dengan demikian penduduk setempat dididik untuk menjadi buruh-buruh tingkat rendahan (buruh kasar). Ada juga sebagian yang dilatih dan dididik untuk menjadi tenaga administrasi, tenaga teknik, tenaga pertanian dan lain-lainnya yang diangkat sebagai pekerja-pekerja kelas dua atau tiga. Secara singkat tujuan pendidikan ialah untuk memperoleh tenaga-tenaga kerja yang murah. Suatu fakta menurut hasil Komisi Pendidikan Indonesia Belanda yang dibentuk pada tahun 1928 – 1929 menunjukkan bahwa 2 % dari orang-orang Indonesia yang mendapat pendidikan barat berdiri sendiri dan lebih dari  83% menjadi pekerja bayaran serta selebihnya menganggur. Diantara yang 83% itu 45% bekerja sebagai pegawai negeri. Pada umumnya gaji pegawai negeri dan pekerja adalah jauh lebih rendah dibandingkan dengan gaji-gaji Barat mengenai pekerjaan yang sama.
Ok demikian artikel tentang sejarah pendidikan di indonesia yang dapat saya bagi dengan rekan-rekan, mudah-mudahan artikel sejarah pendidikan di indonesia ini bisa bermanfaat!!
Salam,





Selasa, 06 September 2011

Pengertian metode pembelajaran Ceramah (Preaching Method)

BlogHipniRohman - Pengertian metode pembelajaran Ceramah (Preaching Method). Yang dimaksud dengan ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, pengajar dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama, berhubungan antara pengajar dengan pembelajar ialah berbicara. Peranan dalam metode ceramah adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting yang dikemukakan oleh pengajar.

Metode ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak pengertian dan jenisnya. Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah, antara lain :
Menurut Muhibbin Syah, (2000) Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Menurut Winarno Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.

Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal dari bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan penggunaan buku.
Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa. Metode ceramah ini sering kita jumpai pada proses-proses pembelajaran di sekolah mulai dari tingkat yang rendah sampai ke tingkat perguruan tinggi, sehingga metode seperti ini sudah dianggap sebagai metode yang terbaik bagi guru untuk melakukan interaksi belajar mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi bahan refleksi bagi guru adalah tentang efektifitas penggunaan metode ceramah yaitu mengenai minat dan motivasi siswa, bahkan akhirnya juga berdampak pada prestasi siswa.
Metode ceramah juga disebut juga kegiatan memberikan informasi dengan kata-kata. Pengajaran sejarah, merupakan proses pemberian informasi atau materi kepada siswa serta hasil dari penggunaan metode tersebut sering tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Makna dan arti dari materi atau informasi tersebut terkadang ditafsirkan berbeda atau salah oleh siswa. Hal ini karena tingkat pemahaman setiap siswa yang berbeda-beda atau dilain pihak guru sebagai pusat pembelajaran kurang pandai dalam menyampaikan informasi atau  materi kepada siswa. Jenis-jenis metode ceramah, terdiri dari metode ceramah bervariasi, metode ceramah campuran dan metode ceramah asli.

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
  1. Guru mudah menguasai kelas; 
  2. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar;
  3. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar;
  4. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)

Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
  1. Membuat siswa pasif
  2. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
  3. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
  4. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
  5. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
  6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
  7. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Ok demikian ulasan mengenai metode pembelajaran ceramah (Preaching Method) yang dapat saya tulis (susun) dalam blog ini yang saya ambil dari beberapa sumber, mudah-mudahan artikel ini pengertian metode ceramah (Preaching Method) bisa bermanfaat bagi pembaca!!
Salam,







Senin, 05 September 2011

Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir

BlogHipniRohman - Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB ) adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan. Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian di atas :

Pertama, Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal.

Kedua, telaah fakta-fakta sosial atau pengalaman social merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga, sasaran akhir Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak.

Hakikat Kemampuan Berpikir dalam Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir

Strategi pembelajaran peningkatan berpikir atau SPPKB, merupakan model pembelajaran yang bertumpu pada proses perbaikan dan peningkatan kemampuan berpikir siswa. SPPKB bukan hanya sekedar model pembelajaran yang diarahkan agar peserta didik dapat mengingat dan memahami berbagai data, fakta atau konsep, akan tetapi bagaimana bagaimana data, data, fakta dan konsep tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melatih kemampuan berpikir siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah.

Karakteristik Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir

Sebagai strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, SPPKB memiliki tiga karakteristik :
  1. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses mental siswa secara maksimal.SPPKB bukan model pembelajaran yang hanya menuntut siswa sekedar mendengar dan mencatat, tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berpikir;
  2. SPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri;
  3. SPPKB adalah model pembelajaran yang menyandarkan kepada dua sisi proses dan hasil belajar.Proses belajar dirahlan diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkontruksi pengetahuan atau penguasaan materi pembelajaran baru.

Tahapan-tahapan Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir

SPPKB menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hakikat SPPKB yang tidak mengharapkan siswa sebagai obyek belajar yang hanya duduk mendengarkan penjelasan guru, kemudian mencatat yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran dan mencatat untuk dihafalkan. Ada 6 tahap dalam SPPKB, sebagai berikut :

1. Tahap orientasi
Pada tahap ini guru mengondisikan siswa pada posisi siap untuk melakukan pembelajaran  Tahap orientasi dilakukan dengan, pertama penjelasan tujuan yang harus dicapai, baik tujuan yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran, maupun tujuan yang berhubungan dengan proses pembelajaran atau kemampuan berpikir yang harus dimiliki oleh siswa. Kedua, penjelasan proses pembelajaran yang harus dilakukan siswa dalam setiap tahapan proses pembelajaran.

2. Tahap Pelacakan
Tahap pelacakan adalah tahapan penjajakan untuk memahami pengalaman dan kemampuan dasar siswa sesuai dengan tema atau pokok persoalan yang akan dibicarakan. Melalui tahapan inilah guru mengembangkan dialog dan tanya jawab untuk mengungkap pengalaman apa saja yang telah dimiliki siswa yang dianggap relevan dengan tema yang akan dikaji. Dengan berbekal pemahaman itulah selanjutnya guru menentukan bagaimana ia harus mengembangkan dialog dan tanya jawab pada tahapan-tahapan selanjutnya.

3. Tahap Konfrontasi
Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian persoalan yang harus dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Untuk merangsang peningkatan kemampuan siswa pada tahapan ini, guru dapat memberikan persoalan-persoalan yang dilematis yang memerlukan jawaban atau jalan keluar. Persoalan yang diberikan sesuai dengan tema atau topic itu tentu saja persoalan yang sesuai dengan kemampuan dasar atau pengalaman siswa.Pada tahap ini guru harus dapat mengembangkan dialog agar siswa benar-benar memahami persoalan yang harus dipecahkan.

4. Tahap inkuiri
Tahap inkuiri adalah tahapan terpenting dalam Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Pada tahap inilah siswa belajar berpikir yang sesungguhnya. Melalui tahapan inkuiri siswa diajak untuk memecahkan persoalan yang dihadapi.Oleh sebab itu guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan gagasan dalam upaya penecahan persoalan.

5. Tahap Akomodasi
Tahap akomodasi adalah tahapan pembentukan pengetahuan baru melalui proses penyimpulan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk dapat menemukan kata-kata kunci sesuai dengan topik atau tema pembelajaran. Pada tahap ini melalui dialog guru membimbing agar siswa dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan mereka pahami sekitar topik yang dipermasalahkan.

6. Tahap Transfer
Tahap transfer adalah tahapan penyajian masalah baru yang sepadan dengan masalah yang disajikan.Tahap transfer dimaksudkan agar agar siswa mampu menstransfer kemampuan berpikir setiap siswa,untuk memecahkan masalah-masalahbaru.Pada tahap ini guru memberikan tugas-tugas yang sesuai dengan topic pembahasan. Sumber : SuksesBersamaSukarto.blogspot.com

Oke demikian sekilas tentang Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir yang dapat saya bagi lewat blog ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca.
Salam,




Minggu, 04 September 2011

Pengertian kurikulum

BlogHipniRohman - Pengertian / definisi kurikulum. Untuk mendapatkan rumusan tentang pengertian kurikulum, para ahli mengemukakan pandangan yang beragam. Dalam pandangan klasik, lebih menekankan kurikulum dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu sekolah. Pelajaran-pelajaran dan materi apa yang harus ditempuh di sekolah, itulah kurikulum. 
George A. Beauchamp (1986) mengemukakan bahwa : “A Curriculun is a written document which may contain many ingredients, but basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in given school”. Dalam pandangan modern, pengertian kurikulum lebih dianggap sebagai suatu pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses pendidikan, seperti dikemukakan oleh Caswel dan Campbell (1935) yang mengatakan bahwa kurikulum … to be composed of all the experiences children have under the guidance of teachers. Dipertegas lagi oleh pemikiran Ronald C. Doll (1974) yang mengatakan bahwa : “ …the curriculum has changed from content of courses study and list of subject and courses to all experiences which are offered to learners under the auspices or direction of school.

Untuk mengakomodasi perbedaan pandangan tentang pengertian kurikulum tersebut, Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu :
  1. kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.

  2. kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.

  3. kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek pembelajaran.

  4. kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.

Menurut Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian :
  1. kurikulum sebagai ide; 

  2. kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan kurikulum; 

  3. kurikulum menurut persepsi pengajar; 

  4. kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas; 

  5. kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik; dan

  6. kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Ok!! demikian ulasan tentang pengertian / definisi kurikulum yang dapat saya rangkum dan diambil dari beberapa sumber, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi rekan pembaca. 
Kritik dan saran silahkan isi form komentar di bawah.
Salam,







Strategi Pembelajaran Afektif

BlogHipniRohman - Definisi / pengertian Strategi Pembelajaran Afektif. Strategi pembelajaran afektif adalah strategi yang bukan hanya bertujuan untuk mencapai pendidikan kognitif saja, akan tetapi juga bertujuan untuk mencapai dimensi yang lainnya. Yaitu sikap dan keterampilan afektif berhubungan dengan volume yang sulit diukur karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam, afeksi juga dapat muncul dalam kejadian behavioral yang di akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.


Sikap (afektif) erat kaitannya dengan nilai yang dimiliki oleh seseorang, sikap merupakan refleksi dari nilai yang dimiliki, oleh karenanya pendidikan sikap pada dasarnya adalah pendidikan nilai. Nilai, adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifat – sifatnya tersembunyi, tidak berada dalam dunia yang empiris. Nilai berhubungan dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk, layak dan tidak, pandangan seseorang tentang semua itu, tidak bisa dirubah. Kita mungkin hanya dapat mengetahui dari prilaku yang bersangkutan oleh karena itu, nilai pada dasarnya adalah standar perilaku sesorang. Dengan demikian, pendidikan nilai pada dasarnya proses penanaman perilaku kepada peserta didik yang diharapkan kepada siswa dapat berperilaku sesuai dengan pendangan yang di anggap baik dan tidak bertentangan dengan norma – norma yang berlaku.

Menurut Dougla Graham (Golu 2003) ada 4 faktor yang merupakan dasar kepatuhan seseorang terhadap nilai–nilai tertentu :
  1. Normativist : Kepatuhan yang terdapat pada norma – norma hokum.

  2. Integralist : Kepatuhan yang di dasarkan pada kesadaran dan pertimbangan – pertimbangan yang rasional.

  3. Fenomalist : Kepatuhan berdasarkan suara hati atau sekedar basa – basi.

  4. Hedonist : Kepatuhan berdasarkan diri sendiri.

Nilai bagi seseorang tidaklah statis akan tetapi selalu berubah, setiap orang akan selalu menganggap sesuatu itu baik sesuai dengan pandangannya pada saat itu. Oleh sebab itu, system nilai yang dimiliki seseorang bisa di bina dan diarakhan. Komitmen seseorang terhadap suatu nilai tertentu terjadi melalu pembentukan sikap, yakni kecendrungan seseorang terhadap suatu objek, misalnya jika seseorang berhadapan dengan sesuatu objek, dia akan menunjukkan gejala senang atau tidak senang, suka atau tidak suka. 
Golu (2005) menyimpulkan tentang nilai tersebut :
  • Nilai tidak bisa di ajarkan tetapi di ketahui dari penampilannya.

  • Pengembangan dominan efektif pada nilai tidak bisa di pisahkan dari aspek kognitif dan psikomotorik.

  • Masalah nilai adalah masalah emosional dan karena itu dapat berubah, berkembang, sehingga bisa di bina.

  • Perkembangan nilai atau moral tidak akan terjadi sekaligus, tetapi melalui tahap tertentu.

Sikap adalah kecendrungan seseorang untuk menerima atau menolak suatu objek berdasarkan nilai yang di anggap baik atau tidak baik. Dengan demikian, belajar sikap berarti memperoleh kecendrungan untuk menerima atau menolak suatu objek penilaian terhadap objek itu sebagai hal yang berguna atau berharga (sikap positif) dan tidak berguna atau berharga (sikap negatif).


Demikian ulasan tentang strategi pembelajaran afektif yang saya rangkum dan ambil dari beberapa sumber, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi rekan, untuk lebih mengenal tentang strategi pembelajaran afektif silahkan lihat artikel lain tentang pengertian strategi pembelajaran.
Salam,





Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

BlogHipniRohman - Strategi Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). Perkembangan peradaban kehidupan manusia secara perspektif menuntut kecakapan hidup sebagaimana trend kebutuhan dalam era kehidupan global saat ini. Interaksi kehidupan manusia terjadi secara global, memungkinkan terjadinya banyak benturan baik yang bersifat budaya maupun kepribadian. Budaya dan kepribadian manusia sesungguhnya banyak dipengaruhi oleh keyakinan dan tingkat pengetahuan yang diperoleh dari proses pendidikan. Dengan demikian, anak sepatutnya mendapatkan pendidikan tentang budaya kehidupan global dengan bekal kemampuan interaksi dan kolaborasi yang baik.
Strategi Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas adalah strategi pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan melalui riset ilmiah diberbagai negara di dunia, sehingga sitematikanya dapat diterapkan disemua tingkat pendidikan dan di semua mata pelajaran termasuk Ilmu Pengetuan Alam (Biologi). Strategi pembelajaran kooperatif telah dikembangkan dalam berbagai tipe variasi, di antaranya adalah Think-Pair-Share, Students Teams Achievement Devition, Teams Games-Turnament, Jigsaw, dan sebagainya. Tipe pembelajaran tersebut memiliki penekanan yang berbeda tetapi semuanya masih dalam konsep regular dari pembelajaran kooperatif. Misalnya, Think-Pair-Share memiliki penekanan terhadap pengembangan kemampuan siswa menguji ide dan pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik. Sedangkan Teams Games-Tournament menekankan pada tanggung jawab individu dalam berkonstribusi terhadap kesuksesan kelompok dalam suasana kompetitif.

Hakikat Pembelajaran Kooperatif

Menurut Kagan (1994) pembelajaran kooperatif adalah strategi pengajaran yang sukses di mana tim kecil, masing-masing dengan siswa dari tingkat kemampuan yang berbeda, menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu subjek. Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga menciptakan suasana prestasi bersama-sama. Students work through the assignment until all group members successfully understand and complete it. Siswa bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan menyelesaikannya.

Pembelajaan kooperatif dikembangkan berdasarkan teori perkembangan kognitif Vygotsky. Dalam teorinya, Vygotsky percaya bahwa anak aktif dalam menyusun pengetahuan mereka. Menurut Santrock (2008), ada tiga klaim dalam inti pandangan Vigotsky, yaitu (1) keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisa dan diinterpretasikan secara developmental; (2) kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa dan bentuk diskursus, yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan mentransformasikan aktivitas mental; dan (3) kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial dan dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural. Implementasi teori Vygotsky untuk pendidikan anak mendorong pelaksanaan pengajaran yang menggunakan strategi pembelajaran kolaboratif atau pembelajaran kooperatif.

Dari tinjauan psikologi belajar, Djamarah (2008) mengemukakan bahwa belajar merupakan serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam pengertian tersebut, belajar melibatkan dua unsur penyusun tubuh manusia, yaitu jiwa dan raga. Untuk mendapatkan perubahan, gerak raga harus sejalan dengan proses jiwa. Dengan demikian, perubahan yang diperoleh bukanlah perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa dengan gerakan fisik sebagai sebab masuknya kesan-kesan baru.

Dari tinjauan fisiologi otak, neuron-neuron yang berperan dalam pemrosesan informasi membentuk modul-modul yang saling berhubungan dan membentuk jalur majemuk yang pada gilirannya membentuk daerah atau komunitas korteks. Setiap modul memiliki rancangan genetic khusus yang menjadikannya ahli dalam satu aena interaksi dengan dunia. Beberapa sirkuit memproses sejumlah emosi, beberapa memproses interaksi sosial, beberapa memproses indrawi, dan lainyya menangani pikiran atau hal-hal terkait dengan gerakan, warna dan sebagainya. Oleh karena semua sistem kompleks ini memproses informasi secara khusus, maka disebut sebagai sistem pembelajaran (Given, 2007). Sistem pembelajaran dipandu oleh kode genetik dan dipengaruhi oleh input lingkungan dalam membentuk pola respons. Aspek genetik merupakan aspek bawaan dan bersifat permanen sedangkan input lingkungan yang paling kuat adalah pola pengasuhan dalam hal ini orang tua dan guru. Struktur dalam pembelajaran kooperatif, memberikan peluang yang sangat tinggi dalam mengembangkan lima sistem pembelajaran primer anak, yaitu emosional, sosial, kognitif, fisik dan reflektif.

Menurut Given (2007), untuk meningkatkan efektivitas belajar, guru perlu menciptakan iklim kelas yang kondusif bagi keamanan emosional dan hubungan pribadi untuk siswa. Guru yang memupuk sistem emosional berfungsi sebagai mentor bagi siswa dengan menunjukkan antusiasme yang tulus terhadap anak didik, dengan menemukan hasrat untuk belajar, dengan membimbing mereka mewujudkan target pribadi yang masuk akal, dan mendukung mereka dalam upaya menjadi apapun yang bisa mereka capai. Jika pembelajaran memenuhi kriteria ini, maka kecemasan akademis diperkecil dan sistem emosional siswa siap untuk belajar. Kecenderungan alamiah sistem pembelajaran sosial adalah hasrat untuk menjadi bagian dari kelompok, dihormati dan menikmati perhatian dari yang lain. jika sistem emosioanl bersifat pribadi, berpusat pada diri dan internal, maka sistem sosial berfokus pada interaksi dengan orang lain atau pengalaman interpersonal. Kebutuhan sosial siswa menuntut sekolah dikelola menjadi komunitas pelajar, tempat guru dan siswa bisa bekerja sama dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang nyata. Dengan berfokus pada kelebihan siswa dalam konteks kelas, kita menerima perbedaan sebagai berkah individual untuk dihormati, dan bukan sebagai perbedaan yang harus diperbaiki. Cara ini dapat memaksimalkan perkembangan sosial melalui kerja sama tulus anta-individu, perbedaan di antara mereka justru menciptakan petualangan kreatif dalam pemecahan masalah.

Menurut Given (2007), sistem pembelajaran kognitif otak berhubungan dengan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan perkembangan kecakapan akademis lainny. Sistem kognitif mengandalkan input sensoris, dan berfungsinya perhatian, pemrosesan informasi, dan beberapa subsistem memori secara memadai untuk mengontsruksi pengetahuan dan kecakapan. Perhatian pada sistem kognitif menempatkan guru pada peran fasilitator pembelajaran dan siswa pada peran pemecah masalah dan pengambil keputusan nyata. Sistem kognitif berfungsi paling baik jika sistem lain yakni emosional, sosial, fisik dan reflektif tidak bersaing dalam menarik perhatian. Jika sistem emosional dan sosial tertekan, sistem kognitif kehilangan kemampuan untuk memusatkan perhatian pada upaya mengatasi masalah dan membuat keputusan akademis. Dengan demikian, memperoleh kecakapan dan pengetahuan menjadi prioritas kedua dan ketiga dalam sistem operasi majemuk pikiran.

Pembelajaran juga sangat tergantung pada kebutuhan sistem pembelajaran fisik untuk melakukan banyak hal, serta kecenderungan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Meskipun sebagian siswa menghindari pembelajaran tactual dan kinestetik, namun siswa lain bisa menikmati pembelajaran hanya jika modalitas ini dilibatkan. Sistem pembelajaran fisik menyukai tugas akademik yang menantang yang mirip olah raga, dan perlu terlibat aktif karena sistem ini tidak bisa memproses informasi secara pasif. Sedangkan sistem pembelajaran reflektif melibatkan pertimbangan pribadi terhadap pembelajarannya sendiri. Sistem ini menuntut siswa untuk memahami diri sendiri, dan ini bisa dikembangkan dengan pelbagai cara pembelajaran. Sebagai contoh, menyimpan catatan prestasi dan interpretasi kemajuan siswa bisa menjadi petunjuk tentang sistem dan subsistem pembelajaran yang paling efektif untuk anak tertentu. untuk mengoptimalkan perkembangan sistem pembelajaran reflektif, otak perlu mendapatkan instruksi eksplisit dalam pemantauan diri dan analisis kinerja. Disinilah peran guru dalam bertindak sebagai pencari bakat yang mengenali kelebihan siswa, kemudian membimbing dan memupuk kelebihan itu menjadi bakat nyata.

Aspek penting lain yang dapat mempengaruhi efektivitas sistem kognitif di kelas adalah guru. Guru harus menunjukkan minat dan memahami dengan baik kandungan materi yang diajarkan. Jika siswa merasa bahwa guru antusias terhadap materinya, antusiasme itu menular karena dapat mendorong hasrat kuat untuk belajar dan meraih prestasi akademis. Guru pun harus menunjukkan penerimaan dan penghargaan terhadap siswa berdasarkan kelebihan dan gaya belajar yang disukai masing-masing. Pembelajaran kooperatif dirancang untuk dapat mengakomodasi kelima sistem pembelajaran yang terdapat dalam kompleks korteks otak. Dengan rancangan pembelajaran berkelompok dalam kelas, siswa mendapat peluang mengembangkan kemampuan dan potensi diri melalui aktivitas individual dan  kolaboratif yang proporsional. Menurut Slavin (2008), pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan prestasi terutama jika disediakan penghargaan tim atau kelompok dan tanggung jawab individual.

Penghargaan atau pengakuan diberikan kepada kelompok sehingga anggota kelompok dapat memahami bahwa membantu orang lain adalah demi kepentingan mereka juga. Sedangkan tanggung jawab individual merupakan bentuk akuntabilitas individu di mana setiap orang memiliki kontribusi yang penting bagi tim atau kelompok. Metode pembelajaran kooperatif telah sering digunakan oleh para guru di sekolah selama bertahun-tahun dalam bentuk kelompok laboratorium, kelompok tugas, kelompok diskusi dan sebagainya.  Namun, penelitian terakhir di Amerika dan beberapa negara lain telah menciptakan metode-metode pembelajaran kooperatif yang sistematis dan praktis yang ditujukan unutk digunakan sebagai elemen utama dalam pola pengaturan di kelas.

Ok!! demikian ulasan mengenai strategi pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) yang dapat saya tulis di blog ini yang penulis susun dari beberapa sumber, kritik dan saran untuk kemajuan blog ini silahkan melalui form komentar, semoga bermanfaat!!
Salam,



Sabtu, 03 September 2011

Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BlogHipniRohman - Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah. Arends (Nurhayati Abbas, 2000: 12) menyatakan bahwa model pembelajaran berdasarkan masalah adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan inquiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri. Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu dan meningkatkan keterampilan berpikirkritis dan menyelesaikan masalah, serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting.

Pendekatan pembelajaran Berbasis Masalah ini mengutamakan proses belajar dimana tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri. Pembelajaran berdasarkan masalah penggunaannya di dalam tingkat berpikir lebih tinggi, dalam situasi berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar (Nurhayati Abbas, 2000:12). Guru dalam model pembelajaran berdasarkan masalah berperan sebagai penyaji masalah, penanya, mengadakan dialog, membantu menemukan masalah dan pemberi fasilitas penelitian. Selain itu guru menyiapkan dukungan dandorongan yang dapat meningkatkan pertumbuhan inquiri dan intelektual siswa.Pembelajaran berdasarkan masalah hanya dapat terjadi jika guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan membimbing pertukaran gagasan. Pembelajaran berdasarkan masalah juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan aktivitas belajar siswa, baik secara individual maupun secara kelompok. Di sini guru berperan sebagai pemberi rangsangan, pembimbing kegiatan siswa, dan penentun arah belajar siswa (Nurhayati Abbas, 2000:12).
Hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam pembelajaran berdasarkan masalah adalah memberikan siswa masalah yang berfungsi sebagai batu loncatan untuk proses inquiri dan penelitian. Di sini, guru mengajukan masalah, membimbing dan memberikan petunjuk minimal kepada siswa dalam memecahkan masalah. Pengaturan pembelajaran berdasarkan masalah berkisar pada masalah atau pertanyaan yang penting bagi siswa maupun masyarakat. Menurut Arends (Nurhayati Abbas, 2000:13) pertanyaan dan masalah yang diajukan itu haruslah memenuhi kriteria sebagai berikut :
  1. Autentik. Yaitu masalah harus lebih berakar pada kehidupan dunia nyata siswa daripada berakar pada prinsip-prinsip disiplin ilmu tertentu.

  2. Jelas. Yaitu masalah dirumuskan dengan jelas, dalam arti tidak menimbulkan masalah baru bagi siswa yang pada akhirnya menyulitkan penyelesaian siswa.

  3. Mudah dipahami. Yaitu masalah yang diberikan hendaknya mudah dipahami siswa. Selain itu, masalah disusun dan dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

  4. Luas dan sesuai dengan Tujuan Pembelajaran. Yaitu masalah yang disusun dan dirumuskan hendaknya bersifat luas, artinya masalah tersebut mencakup seluruh materi pelajaran yang akan diajarkan sesuai dengan waktu, ruang dan sumber yang tersedia. Selain itu, masalah yang telah disusun tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

  5. Bermanfaat. Yaitu masalah yang disusun dan dirumuskan haruslah bermanfaat, baik bagi siswa sebagai pemecah masalah maupun guru sebagai pembuat masalah. Masalah yang bermanfaat adalah masalah yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah siswa. Serta membangkitkan motivasi belajar siswa.


Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Ciri utama pembelajaran berbasis masalah meliputi pengajuan pertanyaan-pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama dan menghasilkan karya serta peragaan. Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk mernbantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Disamping itu siswa yang bekerjasama satu dengan yang lainnya dalam kelompok dapat mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir. 
John Dewey dalam Muslimin Ibrahim dan Mohamad Nur (2002:16) menganjurkan guru untuk mendorong siswa terlibat dalam proyek atas tugas berorientasi masalah dan membantu mereka menyelidiki masalah-masalah intelektual.
Lev Vygotsky dalam Muslimin Ibrahim dan Mohamad Nur (2002:18) mengemukakan bahwa perkembangan intelektual terjadi pada saat individu berhadapan dengan pengalaman baru yang menantang dan ketika mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang dimunculkan oleh pengalamannya sendiri. Dia juga menambahkan bahwa interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa. Pembelajaran berbasis masalah berusaha membantu siswa menjadi pebelajar yang mandiri dan otonom. Dengan bimbingan guru yang secara berulang-ulang mendorong dan mengarahkan mereka untuk mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka sendiri, siswa belajar untuk menyelesaikan tugas-tugas itu sendiri.

Untuk mengimplementasikan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan.Sedangkan pembelajaran dengan pemecahan masalah dapat diterapkan :
  • Manakala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekadar hanya dapat mengingat metri pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya secara utuh.

  • Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan ketrampilan berpikir rasional siswa.

  • Manakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta membuat tantangan intelektual siswa.

  • Jika guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam pembelajarannya.

  • Jika guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan kenyataan dalam kehidupannya.

Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pembelajaran berbasis masalah antara lain bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah (Ismail, 2002: 2). Dalam pembelajaran berbasis masalah, perhatian pembelajaran tidak hanya pada perolehan pengetahuan deklaratif, tetapi juga perolehan pengetahuan prosedural. Oleh karena itu penilaian tidak cukup hanya dengan tes. 
Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa sebagai hasil penyelidikan mereka. Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan siswa tersebut, penilaian itu antara lain asesmen kenerja, asesmen autentik dan portofolio. Penilaian proses bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah melihat bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilan. Karena anyakan problema dalam kehidupan nyata bersifat dinamis sesuai perkembangan jaman dan konteks/lingkungannya, maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif mengembangkan kemampuannya untuk belajar (Learning how to learn). Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut diharapkan siswa akan mudah beradaptasi
Demikian kajian tentang strategi pembelajaran berbasis masalah yang dapat saya share dan saya rangkum dari beberapa sumber, dan lihat juga artikel yang lain mengenai pengertian strategi pembelajaran. mudah-mudahan bermanfaa!!
Salam,



Pengertian analisis SWOT

BlogHipniRohman - Pengertian / definisi analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Analisa SWOT adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Berikut saya lampirkan pengertiannya menurut salah satu pakar SWOT Indonesia, yaitu Fredy Rangkuti. Kurang lebih seperti ini :

“Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.

Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah :
  1. Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.

  2. Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).

Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan. 
Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan.
Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa :

>> Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.

>> Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)

Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.

>> Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)

Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya ancaman perang harga.

>> Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat. (sumber : e-je.blogspot.com)

Dikutif dari id.wikipedia.org
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Demikian artikel tentang pengertian analisis SWOT yang penulis susun dari berbagai sumber sebagai bahan kajian kita bersama, mudah-mudahan artikel analisis SWOT ini bisa bermanfaat bagi pembaca!!
Salam,



Jumat, 02 September 2011

SMS gratis

BlogHipniRohman - SMS gratis dari blogspot, salah satu layanan sms gratis dari blog ini
yaitu SMS gratis  via internet, semoga bermanfaat!!!
















Strategi pembelajaran inquiry



BlogHipniRohman - Strategi pembelajaran Inquiry. Penerapan strategi pembelajaran inquiry sesuai dengan teori konstruktivisme. Teori ini meyakinkan guru bahwa  proses belajar merefleksikan pengalaman siswa. Dalam proses belajar,  siswa membangun pemahaman dirinya sendiri. Tiap siswa menghasilkan sendiri “aturan” dan “model mental,” yang digunakannya untuk membangun pengalaman dan memperoleh pengetahuan. Belajar, karenanya,  merupakan proses penyesuaian model mental siswa dalam menyusun dan mengakomodasi pengalaman baru. Belajar merupakan proses interaksi sosial (Wikipedia: 2010)

Pengetahuan siswa dibangun dengan informasi yang diperoleh secara alami. Proses belajar siswa merupakan bagian dari pengembangan pengalaman melalui pertemuan mereka dengan guru dan rekan-rekan mereka, dan mengkaji apa yang telah mereka pelajari dari sumber belajar yang terpercaya. Karena itu pula, ilmu pengetahuan harus dibangun secara bertahap dan sedikit demi sedikit. Berdasarkan konsep itu, maka dalam menerapkan strategi pembelajaran  inquiry  guru harus melibatkan siswa  untuk melakukan penyelidikan, penelitian, atau investigasi yang dapat membangun pemahaman mereka sendiri. Siswa melakukan langkah kegiatan belajar aktif dan  menerapkan keterampilan berpikir kritis yang dipadukan dengan metode ilmiah.

Inquiry  bersinonim dengan riset atau investigasi. Pembelajaran berbasis iquiry  adalah  strategi mengajar yang mengkombinasikan rasa ingin tahu siswa dan metode ilmiah. Penggunaan strategi ini  untuk meningkatkan pengembangan keterampilan berpikir kritis melalui kegiatan belajar seperti pada bidang sains. Penerapan strategy pembelajaran inquiry ini merupakan upaya untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Dorongan itu berkembang melalui proses merumuskan pertanyaan, merumuskan masalah, mengamati, dan menerapkan informasi baru dalam meningkatkan pemahaman mengenai sesuatu masalah. Rasa ingin tahu itu terus ditumbuhkan untuk meningkatkan semangat bereksplorasi sehingga siswa belajar secara aktif.

Proses belajar dapat berlangsung jika dalam diri siswa tumbuh rasa ingin  tahu, mencari jawaban atas pertanyaan, memperluas dan memperdalam pemahaman dengan menggunakan metode yang  berlaku umum. Jawaban atas pertanyaan itu sering diusulkan oleh peserta didik sendiri dalam kegiatan belajar.  Oleh karena itu, keterampilan merumuskan pertanyaan menjadi bagian penting dalam penerapan inquiry, seperti, merumuskan pertanyaan dalam penelitian. Kemampuan bertanya dan keberanian mengungkap pertanyaan menjadi bagaian penting dalam penerapan strategi ini. Inquiry dapat dimulai dengan pertanyaan “Apa?”  atau  “ Bagaimana?” untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu gejala alam atau pun sosial.

Thomas Kuhn menyatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan, metode dan kerangka penafsiran berasal dari paradigma para ilmuwan. Mereka berusaha untuk menegaskan sudut pandangnya. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan dari dalam sudut pandang mereka. Dari situ muncul sudut pandang baru. Para ilmuwan juga mencari penyebab. Misalnya, mereka mencari jawaban atas pertanyaan, Apa yang menyebabkan  orang sakit TBC? Para ilmuwan mencari penyebab muculnya parasit dan menemukan bakteri tuberkulosis. Setelah diketahui penyebabnya, Bagaimana mengobatinya? Dari prose itu orang kemudian mencari obatnya. Ketika antibiotik ditemukan maka peluang menyembuhkan menjadi tersedia. Semua jawaban diperoleh melalui metode ilmiah.

Penerapan strategi pembelajaran inquiry memerlukan keterampilan dasar bertanya. Pertanyaan itu harus  merefleksikan dorongan rasa ingin tahu. Kemudian, dorongan rasa ingin tahu itu dipadukan dengan keterampilan berpikir kritis untuk mencari  jawabannya dari pertanyaan yang dibuatnya sendiri oleh siswa. Keterampilan berpikir kritis harus memadukan proses intelektual yang terus aktif melalui langkah menerapkan konsep, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, komunikasi, dan proses eksplorasi maupun elaborasi. Hasil yang diperoleh digunakan sebagai landasan untuk meneguhkan keyakinan melakukan suatu tindakan itu benar. Dalam meneguhkan keyakinan bahwa tindakannya benar, perlu dilandasi dengan nilai-nilai intelektual yang berlaku secara universal, yaitu:  kejelasan, ketepatan, presisi, konsistensi, relevansi, bukti suara, argumantasi, kedalaman, luas, keadilan, dan nilai-nilai etika yang berlaku.

Untuk memulai pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry Anda dapat menetapkan sebuah topik yang layak eksplorasi. Jauhkan siswa siswa dari sikap berpikir seperti  Anda. Doronglah mereka untuk menggunakan pikirannya sendiri, dari pertanyaannya. Biarlah pertanyaan itu dikembangkan secara independen, namun usahakan relevan dengan kompetensi dasar yang hendak Anda kembangkan dalam kelas.

Langkah-langkah pelajaran investigasi dalam penerapan inquiry

Menentukan tujuan
Sampaikan informasi kepada siswa apa yang mereka akan mereka pelajari,  implikasi yang menarik dari proses pelajaran yang akan berlangsung, cotoh yang menarik adalah pelacakan perkiraan berat bumi. Untuk proses belajar inquiry ini berikan petunjuk pelaksanaanya.  Untuk contoh pelacakan berat bumi, tidak perlu ada hipotesis. Jika diperlukan sampaikan pula tujuan pedagogis dari pelajaran ini.

Menentukan Hipotesis
Para siswa harus selalu diharapkan untuk membuat hipotesis sendiri. Hal ini sebaiknya dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil  yang ditindaklanjuti dalam diskusi seluruh kelas. Anda harus mendorong mereka untuk merumuskna hipotesis dengan benar.

Menentukan Prosedur
Setelah siswa memiliki gagasan yang jelas tentang tujuan percobaan atau penelitian, mereka harus memiliki ide tentang bagaimana untuk menemukan jawabannya. Menurut pengalaman dalam berbagai diskusi dalam kelas hipotesis yang berbeda akan memberikan ide yang berbeda pula dalam menguji hipotesis mereka sendiri. Hanya saja jika mereka telah menunjukkan bahwa hipotesis mereka mungkin benar tidak berarti mereka telah membuktikannya!

Bahan
Setelah siswa mengetahui apa yang mereka rencanakan, mereka dapat membuat daftar bahan mereka perlukan. Doronglah siswa menulis apa yang mereka rencanakan dan bahan yang mereka butuhkan.

Data
Sebelum siswa memulai studi, mengingatkan mereka tentang semua tindakan pengamanan. Jika mereka bekerja dengan bahan kimia, mereka harus memakai kacamata keselamatan dan perangkat keselamatan lain secukupnya.

Arah kegiatan
Siswa harus tahu apa yang mereka mencari. Mereka mungkin membutuhkan bantuan guru, berikan bantuan secukupnya.

Kesimpulan
Ketika siswa telah selesai studi, mereka harus membahas hasil mereka dengan satu sama lain. Mereka harus mencari tahu siapa yang memiliki hasil yang sama, yang memiliki hasil yang berbeda, mengapa hasil mungkin akan berbeda. Mereka harus menginterpretasikan hasil berdasarkan pertanyaan awal. Apa hasil rata-ratanya? Jika hasil mengarah ke pertanyaan lain, maka proses studi dimulai lagi. Perhatikan agar kesimpulan diskusi kelas bermakna dan relevan dengan kompetensi dasar yang ingin dikembangkan. (sumber : gurupembaharu.com).
Demikian artikel mengenai strategi pembelajaran inquiry yang dapat BlogHipni bagi dengan rekan, agar lebih detail mengenai strategi pembelajaran inquiry silahkan  baca lagi artikel yang lain tentang pengertian strategi pembelajaran, akhirya semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua!!
Salam,