Senin, 14 Februari 2011

Pengertian disiplin kerja pegawai

Pengertian disiplin kerja. Halo sobat terkadang kita tidak sadar bahwa disiplin merupakan salah satu faktor kesuksesan seseorang, dengan disiplin yang baik hasil kerja pun akan lebih baik pula, dengan hasil kerja yang baik (output)  maka akan seiring dengan input yang juga akan baik bagi kita.

Berhasil tidaknya sebuah organisasi tergantung pada baik buruknya suatu pekerjaan yang dilaksanakan oleh para pegawai, sedangkan agar dapat melaksanakan tujuannya dengan baik dan benar, maka para pegawai harus disiplin dalam pekerjaannya.

Dalam usaha meningkatkan disiplin kerja pegawai maka perlu adanya keseimbangan antara gaji dan jabatan agar dapat menjalankan tugasnya berjalan dengan lancar, sehingga dapat menguntungkan pegawai itu sendiri dan juga organisasi yang bersangkutan, untuk mendapatkan hasil yang demikian maka dibutuhkan adanya pegawai yang penuh dedikasi, disiplin dan sadar akan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Berikut dikemukakan tentang pengertian disiplin kerja menurut beberapa ahli :

Menurut Keith Devis (dalam Anwar Prabu Mangkunegara, 2001 : hal129)
“Dicipline is management action to enforce organization standards, yaitu sebagai pelaksana manajemen yang digunakan untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi”.

Menurut AS. Homby dkk. dalam buku Gauzali Saydam, (1995;h.198)
Disiplin adalah pelatihan khususnya adalah pelatihan pikiran dan sikap untuk menghasilkan pengendalian diri kebiasaan-kebiasaan untuk menaati peraturan yang berlaku”.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Gauzali Saydam, (1995;h.198)
Disiplin adalah (a) tata tertib (di sekolah, di kantor, dan sebagainya), (b) ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan tata tertib dan sebagainya, (c) bidang studi yang mempunyai objek sistem dan metode tertentu”.

Dari pengertian di atas apabila dikaitkan dengan kegiatan-kegiatan organisasi maka fasilitas yang ada saja tidak mencukupi apabila tidak dibarengi dengan kecakapan, kemampuan, pengetahuan dan kemampuan pegawai itu sendiri dalam melaksanakan tugas organisasi. 

Oke sobat demikian beberapa pengertian disiplin kerja yang dapat saya rangkum dari beberapa sumber dan untuk lebih jelasnya silahkan download filenya klik di sini


Minggu, 13 Februari 2011

Pengertian pengawasan

Dalam suatu organisasi fungsi pengawasan sangat dibutuhkan, dengan pengawasan yang baik dapat mencegah timbulnya penyimpangan dan menjamin bahwa pelaksanaan kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. 

Menurut Siagian (1982 : 135) pengawasan adalah :
“Proses pengawasan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya”.

Sedangkan menurut Sarwoto (1981 : 93) pengawasan adalah :
“Kegiatan pimpinan yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau hasil yang dikehendaki”.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa pengawasan adalah proses pengamatan yang dilakukan pimpinan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan pekerjaan dari pegawai-pegawai yang menjadi bawahannya agar pelaksanaan pekerjaan tersebut bisa sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Niti Semito (1984 : 17) mengemukakan definisi pengawasan (controlling) sebagai berikut :
“Pengawasan adalah usaha untuk dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan penyimpangan daripada rencana-rencana, instruksi-instruksi, saran-saran dan sebagianya yang telah ditetapkan”. Pendapat tersebut menekankan pada usaha pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyimpangan-penyimpangan. Oleh karena itu, kegiatan pengawasan sudah mulai dilaksanakan meskipun pelaksanaan pekerjaan para pegawai belum selesai. Mencegah kemungkinan timbulnya penyimpangan, akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi suatu organisasi dalam menanggulangi penyimpangan yang sudah terjadi, karena apabila penyimpangan dapat dicegah, maka kerugian yang besar dapat dihindarkan sehingga tujuan organisasi akan dapat tercapai dengan cara yang efektif dan efisien.

Pengawasan merupakan usaha mengevaluasi prestasi kerja pada pegawai dan mengadakan tindakan yang dianggap perlu untuk menyasuaikan hasil pekerjaan agar dapat sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Terry (dalam Winardi, 1986 : 395) yang mengatakan sebagai berikut :
“Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja yang apabila perlu menerapkan tindakant-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana”.

Dengan tindakan pengawasan akan dapat diketahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan para pegawai sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan apabila ternyata ada penyimpangan dari rencana, kebijaksanaan maupun pemerintah yang telah dikeluarkan, dapat segera diketahui dan selanjutnya diadakan tindakan perbaikan dan penyesuaian agar hasil pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan.

Dari beberapa definisi pengawasan tersebut, dapat dimpulkan pengertian pengawasan sebagai berikut pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan untuk dapat mencegah terjadinya penyimpangna, mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan pegawai dan mengadkana tindakan perbaikan apabila diperlukan untuk menjamin tercapainya sasaran hasil kerja dan saran lainnya sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.

Oke sobat.. mungkin hanya itu yang dapat saya share dengan sobat terkait dengan pengertian pengawasan, kritik, saran, masukan silahkan isi komentar di bawah ini…

Untuk lebih lengkap Silahkan download Filenya klik disini

Sabtu, 12 Februari 2011

Pengertian hasil belajar

Artikel pengertian Hasil belajar. dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Seorang guru akan kecewa bila hasil belajar yang dicapai oleh peserta didiknya tidak sesuai dengan target kurikulum. Dalam kaitannya dengan belajar, hasil berarti penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh guru melalui mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Jadi hasil bermakna pada keberhasilan seseorang dalam belajar atau dalam bekerja atau aktivitas lainnya. Munandar mengatakan bahwa, ”hasil itu merupakan perwujudan dari bakat dan Profesionalisme. Hasil yang menonjol pada salah satu bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut .

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil sebagai bentuk gambaran keberhasilan individu setelah meyalurkan bakat, minat dan motivasinya dalam kegiatan belajar, jadi pretasi belajar tidak terlepas dari faktor internal maupun eksternal. Secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah sebagai berikut :

a. Faktor Psikologis

Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku peserta didik, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa adalah faktor-faktor psikologis. Menurut Sardiman (1990: 30) bahwa, “Faktor-faktor psikologis yang dikatakan memiliki peranan penting dalam aktivitas belajar, karena dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungan dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan pelajaran yang disajikan lebih mudah efektif” .

Dengan demikian suatu aktivitas belajar akan berjalan baik jika didukung oleh faktor-faktor psikologis anak didik (siswa). Secara spesifik faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar adalah sebagai berikut:

1) Motivasi
Seseorang itu akan berhasil dalam belajar atau melakukan aktivitas belajar dengan baik kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Menurut Sardiman bahwa motivasi yang berkaitan dengan aktivitas belajar yaitu: (1) mengetahui apa yang akan dipelajari, dan (2) memahami mengapa hal tersebut harus dipelajari”.
2) Konsentrasi
Konsentrasi dimaksudkan memutuskan segenap kekuatan perhatian pada suatu situasi belajar. Unsur motivasi dalam hal ini sangat membantu tumbuhnya proses pemutusan perhatian. Di dalam konsentrasi ini keterlibatan mental secara detail sangat diperlukan.
Di dalam aktivitas belajar, jika dibarengi dengan konsentrasi maka aktivitas yang dilakukan akan memenuhi sasaran untuk mencapai tujuan belajar itu sendiri.
3) Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai wujud reaksi. Dengan adanya diri siswa, maka proses belajar mengajar akan menjadi hidup, karena siswa tidak hanya sebagai obyek tetapi subyek dalam belajar.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, juga terdapat faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa, yaitu:
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang kondusif terhadap aktiviatas belajar siswa, maka memungkinkan siswa untuk aktif belajar. Misalnya, orang tua mendisiplinkan diri pada setiap habis maghrib untuk membaca buku bersama nak-anak. Kebiasaan ini tentu saja akan berpengaruh terhadap pengalaman belajar anak selanjutnya, baik di sekolah maupun di perpustakaan.
b. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak usia sekolah, dalam lingkungan masyarakat yang disiplin dalam menjaga anak-anak untuk belajar secara intensif, maka akan berpengaruh pada aktivitas belajar siswa.
c. Lingkungan Sekolah
Kondisi sekolah yang mampu menumbuhkan persaingan positif bagi siswa akan dapat memberikan nilai yang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif, misalkan sekolah memberikan hadiah bagi yang aktif belajar di sekolah, dengan aktivitasnya itu mampu berhasil.

Untuk lebih lengkapnya silahkan download Filenya klik disini