Minggu, 05 September 2010

Pengertian Efektivitas kerja

Dalam postingan ini saya akan coba tulis artikel pengertian efektivitas kerja menurut beberapa ahli ekonomi yaitu :

Dalam kamus Inggris-Indonesia karangan Echols dan Shadily (1977 : 207), Efektivitas berasal dari kata “Effective”, yang artinya “Berhasil” atau “Ditaati”. Sedangkan menurut Emerson (dalam Handayaningrat, 1996 : 16), berpendapat bahwa efektivitas (effectiveness) adalah : “is masuring in term of attaining prescibed goals or objectives”. Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya Dunn, terjemahan Tim Universitas Gajah Mada, dalam konteks evaluasi analisis kebijakan (2000:640), memberikan kriteria tentang hasil-hasil pelaksanaan kebijakan, yaitu :
  • Efektivitas, sejauh mana hasil yang diinginkan dapat dicapai
  • Efisiensi, seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah
  • Kecukupan, seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan masalah
  • Perataan, apakah biaya dan manfaat didistribusikan dengan merata kepada kelompok-kelompok yang berbeda.
  • Responsivitas, apakah hasil kebijakan memuasakan kebutuhan preferensi atau nilai kelompok tertentu
  • Ketepatan, apakah hasil (Tujuan) yang diinginkan, benar-benar berguna atau bernilai.

Dalam organisasi modern di mana berbagai pekerjaan kompleks dan beragam, kriteria penilaian efektivitas cukup beragam pula. Steers (1985 : 44-48) mengetengahkan model-model efektivitas organisasi, yang olehnya diistilahkan dengan : kriteria berdimensi satu, yang meliputi ukuran : prestasi, produktivitas, laba, dan seterusnya. Yang dimaksud oleh Steers di sini adalah kriteria penilaian efektivitas organisasi yang muncul dari gejala-gejala dalam lingkup organisasi

Kemudian efektivitas organisasi yang bervariasi ganda, dalam kriteria yang berbeda serempak, yang meliputi 19 (sembilan belas) kriteria yaitu : Efektivitas keseluruhan, kualitas, produktivitas, ke siagaan, efisien, laba atau penghasilan, pertumbuhan, pemanfaatan lingkungan, stabilitas, perputaran atau keluar masuknya pekerja, ke mangkiran, kecelakaan, semangat kerja, motivasi, kepuasan, penerimaan tujuan organisasi, kepaduan konflik-konflik kompak, keluwesan adaptasi, dan penilaian oleh pihak luar.
Dari kesembilan belas kriteria tersebut, ada beberapa hal yang perlu mendapat penjelasan : 1). Efektivitas keseluruhan, adalah sejauh mana organisasi melaksanakan seluruh tugas pokoknya atau mencapai semua sasarannya. Dalam konteks ini organisasi di nilai secara umum; 2) produktivitas, kuantitas, atau volume dari produk atau jasa pokok yang dihasilkan organisasi. Dapat di ukur melalui tiga tingkatan : tingkat individual, kelompok dan keseluruhan organisasi. Ini bukan ukuran dari efisiensi, tidak ada perhitungan nisbah biaya dan keluaran. 3) Efisiensi, nisbah yang mencerminkan perbandingan beberapa aspek prestasi unit terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi. Contoh, berapa rupiah dikeluarkan untuk tiap unit produksi, jumlah waktu turun mesin, tingkat penyelesaian rencana, standar karya atau lain-lain patokan dipenuhi. Kadang-kadang hanya menggunakan total jumlah biaya (uang, bahan-bahan dan sebaginya) yang telah dikeluarkan oleh satu unit selama periode tertentu.

Dari gambaran tersebut di atas, dapat disimpulkan tentang pengertian efektivitas organisasi ataupun efektivitas kerja, yaitu : pertama, hasil-hasil yang dicapai oleh suatu organisasi secara keseluruhan dalam periode tertentu. Sebagai perbandingan hasil ini, dapat berupa rencana, kebijaksanaan dan sarana-sarana yang telah ditetapkan sebelumnya. Kedua, kriteria penilaian efektivitas kerja atau efektivitas organisasi, tidak saja menyangkut gejala-gejala dalam lingkup organisasi itu sendiri (hasil dalam lingkup internal organisasi) atau hasil-hasil yang materil tapi berlaku untuk semua sasaran baik itu di luar organisasi atau yang non-materiil.

Artikel pengertian Sumber Daya Manusia

Kali ini saya posting beberapa pendapat para ahli ekonomi terkait dengan pengertian sumber daya manusia. Sumber daya manusia dalam sebuah organisasi perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar. (Mangkunegara 2004 : 1).

Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Beberapa definisi manajemen sumber daya manusia atau manajemen personalia menurut beberapa ahli :
Menurut Mangkunegara (2004:2) pengertian sumber daya manusia :
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Kemudian menurut T. Hani Handoko (2000:4) :
Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun tujuan organisasi.

Kemudian menurut Malayu S.P Hasibuan (2001:10) :
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Selanjutnya Edwin B. Flippo (Personel Manajemen, 1980:5) mengatakan:
" Personnel manajemen is the planning, organizing, directing and controlling of the procurement, development, compensation, integration, maintenance, and separation of human resources to the end that individual, organizational and societal objectives are accomplished" .

(Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan, dan masyarakat.)